Materi Fisika, Rumus, dan Contoh Soal

Besaran Fisika: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Halo adik-adik, kali ini kakak akan menjelaskan materi besaran fisika, meliputi pengertian, jenis, dan contoh besaran dalam ilmu fisika. Gimana dengan pelajarannya di sekolah, materinya udah sampai sini belum? Untuk kalian ketahui, sebelum masuk lebih jauh pada pelajaran fisika, materi seputar besaran fisika ini penting untuk kalian kuasai terlebih dahulu.

Besaran Fisika

Besaran Fisika: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Mengapa? Karena, besaran-besaran inilah yang akan terus digunakan di sepanjang pembelajaran fisika. Itulah sebabnya, mengapa sehingga materi ini diletakkan di bab paling awal di dalam buku pelajaran fisika dan dipelajari mulai dari tingkat dasar. Untuk SMP/MTs, materi ini dipelajari di kelas 7, sementara untuk SMA/MA dipelajari oleh kelas 10.

Jadi, kalian harus bisa yah menguasai materi besaran fisika ini. Tenang aja, tidak sulit-sulit amat kok, kakak akan bantu jelaskan dengan bahasa yang paling mudah dipahami. Kalian hanya perlu membaca dan memahami materinya saja.

Baiklah, kakak mulai saja materinya...

Pengertian Besaran Fisika

Apa sih besaran fisika itu? Kalau ada "besaran fisika", berarti ada juga dong "besaran tidak fisika"? Lantas, apa perbedaan antara keduanya? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin menggelayut dalam pikiran kalian. Tidak apa-apa, wajar bahkan penting, sebab bisa membantu kalian untuk fokus mempelajari materi ini.

Disadari atau tidak, kita sering menggunakan berbagai jenis besaran dalam kehidupan sehari-hari untuk menyatakan sesuatu. Meskipun, masih bercampur aduk antara besaran fisika dan besaran bukan fisika. Misalnya, ketika kalian berkata:
  • Tinggi badan saya 155 centimeter
  • Berat badan saya 50 kilogram
  • Panjang meja itu 2 meter
  • Teman saya sangat cerdas
  • Kaki saya sakit
Manakah di antara pernyataan-pernyataan di atas yang merupakan besaran fisika? Nah, untuk mengetahuinya kalian harus pahami pengertian besaran fisika. Jadi:
Besaran Fisika adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai atau angka yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.
Berdasarkan definisi di atas, ada tiga kriteria yang harus dimiliki besaran agar layak disebut sebagai besaran fisika, yaitu:
  1. Dapat diukur
  2. Memiliki nilai atau angka
  3. Dinyatakan dengan satuan. 
Sekarang, kita periksa besaran-besaran dalam pernyataan di atas menggunakan tiga kriteria tersebut:
  • Tinggi: Dapat diukur (meteran), memiliki nilai atau angka (155), dan dinyatakan dengan satuan (centimeter)
  • Berat: Dapat diukur (timbangan), memiliki nilai atau angka (50), dan dinyatakan dengan satuan (kilogram)
  • Panjang: Dapat diukur (meteran), memiliki nilai atau angka (2), dan dinyatakan dengan satuan (meter)
  • Cerdas: Tidak bisa atau sulit diukur, tidak memiliki nilai atau angka, tidak memiliki satuan
  • Sakit: Tidak bisa atau sulit diukur, tidak memiliki nilai atau angka, tidak memiliki satuan 
Jadi, tinggi, berat, dan panjang termasuk ke dalam besaran fisika. Sedangkan, cerdas dan sakit bukan besaran fisika.

Gimana, udah paham kan apa yang dimaksud dengan besaran fisika? Sekarang, kita akan lanjutkan ke jenis-jenis besaran fisika.

Jenis-Jenis Besaran Fisika

Besaran fisika terdiri dari 4 jenis yang dibedakan berdasarkan asal satuan dan arahnya. Berdasarkan asal satunnya, besaran fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Sedangkan, berdasarkan arahnya, besaran fisika terdiri dari besaran vektor dan besaran skalar. Yuk, kita pelajari satu per satu besaran ini.

1. Besaran Pokok

Besaran Pokok

Kalian tahu tidak, apa itu besaran pokok? Pengertian besaran pokok:
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada besaran lainnya
Besaran pokok merupakan besaran paling dasar di dalam ilmu fisika. Seluruh besaran lain di luar besaran ini adalah hasil kombinasi dari besaran pokok.

Mungkin, ada di antara kalian yang bertanya; "siapa sih yang menetapkan besaran pokok itu?". Jadi, besaran pokok ditetapkan oleh Konferensi Umum untuk Ukuran dan Timbangan (Bahasa Inggris: General Conference on Weights and Measures; Bahasa Prancis: Conference generale des poids et mesures, atau CGPM).

Organisasi inilah yang menetapkan Sistem Besaran Internasional (Internasional System of Quantities, ISQ) lengkap dengan satuan-satuannya.

Ada berapa sih besaran pokok itu? Jadi, dalam ilmu fisika terdapat 7 (tujuh) besaran pokok atau dasar. Berikut ini adalah tabel 7 contoh besaran pokok tersebut lengkap dengan satuannya:

Tabel Contoh 7 Besaran Pokok

No Besaran Pokok Satuan (SI) Lambang Satuan
1 Panjang (l) Meter m
2 Massa (m) Kilogram Kg
3 Waktu (t) Sekon (detik) s
4 Suhu (T) Kelvin K
5 Kuat Arus (I) Ampere A
6 Jumlah Zat (j) Mol mol
7 Intensitas Cahaya (n) Candela cd

2. Besaran Turunan 

besaran turunan

Apa sih besaran turunan itu? Pengertian besaran turunan:
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok dan satuannya diperoleh dari gabungan besaran pokok
Bagaimana sih maksudnya "diturunkan dari besaran pokok?" Oke, kakak akan terangkan. Jadi, besaran turunan itu merupakan hasil gabungan atau dibentuk dari besaran pokok, contohnya luas. Luas adalah besaran turunan yang dibentuk dari satu besaran pokok, yaitu panjang. Berikut ini cara pembentukannya:

Luas = sisi x sisi (rumus luas)
        = panjang x panjang (nama besaran pokok)
        = m x m (simbol satuan besaran pokok)
        = m2 (satuan luas)
Jadi besaran luas terbentuk dari satu besaran pokok, yaitu panjang.

Oke, sekarang kakak akan perlihatkan contoh besaran turunan lainnya yang terbentuk dari 2 besaran pokok, misalnya kelajuan (v). Berikut ini cara pembentukannya:

Kelajuan (v) = jarak x waktu (rumus kelajuan)
          = panjang x waktu (nama besaran pokok)
          = m x s (simbol satuan besaran pokok)
          = m/s (satuan kelajuan)

Dalam fisika, besaran turunan jumlahnya sangat banyak. Semua besaran di luar 7 besaran pokok, dikategorikan sebagai besaran turunan. Selain 2 contoh yang telah disebutkan di atas, berikut ini kakak tambahkan 5 contoh besaran turunan lainnya:

Tabel Contoh 5 Besaran Turunan 

(Perhatikan satuannya, kalian akan tahu jumlah besaran pokok pembentuknya)
No Besaran Turunan Satuan (SI) Lambang Satuan
1 Volume (V) Meter kubik m3
2 Massa Jenis (ρ) Kilogram per meter kubik Kg/m3
3 Tekanan (P) Kilogram per meter sekon kuadrat Kg/m.s2
4 Gaya (F) Kilogram meter per sekon kuadrat Kg.m/s2
5 Usaha (W) Kilogram meter kuadrat per sekoan kuadrat Kg.m2/s2

3. Besaran Vektor

Apa itu besaran vektor? Pengertian besaran vektor:
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah
Jadi, untuk menyatakan besaran vektor, kita harus menyebutkan nilai dan arahnya. Contohnya: kecepatan mobil itu 100 km/jam ke utara. Kecepatan merupakan besaran vektor sehingga harus disebutkan nilai dan arahnya. 

Contoh besaran vektor lainnya, antara lain: Gaya, Momentum, Impuls, Berat, Percepatan, Perpindahan, Gaya Gesek, dan Tegangan Permukaan.

4. Besaran Skalar

Apa itu besaran skalar? Pengertian besaran skalar:
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja.
Jadi, besaran skalar merupakan kebalikan dari besaran vektor. Besaran ini hanya dinyatakan dengan nilai saja, tanpa arah. Contohnya: kelajuan mobil itu 100 km/jam. Kelajuan merupakan besaran skalar sehingga kita hanya perlu menyebutkan nilainya saja. Kelajuan hampir mirip dengan kecepatan, tetapi sesungguhnya keduanya tidak sama.

Contoh besaran skalar lainnya, antara lain: waktu, volume, massa, panjang, jarak, daya, usaha, energi kinetik, dan energi potensial.

Kesimpulan

Jadi, adik-adik, besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai atau angka yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Besaran fisika terdiri dari 4 jenis, yaitu besaran pokok, besaran turunan, besaran vektor, dan besaran skalar. 

Gimana adik-adik, udah paham kan materi besaran fisika ini? Silahkan tanyakan di kolom komentar jika masih ada yang belum dimengerti. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman-teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Besaran Fisika: Pengertian, Jenis, dan Contoh Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika

0 komentar:

Posting Komentar